Atraksi kesenian tradisionil kuda lumping atau jaran kepang yang disuguhi Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Semua Indonesia (DPC HNSI) Kabupaten Cilacap, Jawa tengah, ternyata mengisap apresiasi warga untuk tiba melihat.
Pengamatan di atas lapangan, warga sekitaran atau di luar HNSI, terlihat padati lokasi acara di halaman Gedung HNSI Cilacap, Minggu (29/6/2025).
Kesenian tradisionil kuda lumping atau jaran kepang ini menambahkan meriah aktivitas festival budaya sedekah laut, sekalian menjadi penutup moment tahunan nelayan yang diadakan HNSI Cilacap.
“Kami ini hari melangsungkan selingan masyarakat dengan manfaatkan kesenian yang terdapat di wilayah kita yakni ebeg (kuda lumping) dari Kelurahan Sidakaya,” tutur Wakil Ketua I DPC HNSI Cilacap, Parjo Hadi Pranoto.
Parjo menjelaskan, atraksi kesenian tradisionil kuda lumping ini selain nguri-nguri budaya, mendayagunakan kesenian lokal yang terdapat.
“Alhamdulillah berjalan mulus mulai pagi barusan jam 10.00 WIB, selanjutnya jam 12.00 WIB istirahat diteruskan jam 13.00 WIB. Kemungkinan jam 17.00 WIB baru usai,” sambungnya.
Dia menambah, atraksi kesenian tradisionil kuda lumping atau jaran kepang ini bukan hanya diadakan di Gedung HNSI, tetapi di tempat pelabuhan batre.
“Di pelabuhan batre sama juga melangsungkan kuda lumping . Jika Sabtu malam tempo hari pagelaran wayang kulit di setiap barisan nelayan atau TPI,” bebernya.
Adapun atraksi kesenian tradisionil kuda lumping atau jaran kepang ini, selainnya untuk selingan warga, sebagai pernyataan sukur ke Tuhan YME atas kelancaraan saat aktivitas sedekah laut pada Jumat 27 Juni 2025 tempo hari.
“Tempo hari kondisinya memang ombaknya lumayan besar, dan yang kita cemaskan.kuatirkan itu kan yang di laut. Alhamdulillah berjalan mulus, aman tidak ada laporan sampai sekarang jika terjadi kecelakaan nelayan di laut,” papar Parjo.
“Pokoknya tidak ada persoalan dan tempo hari saat aktivitas dikasih cuaca yang bagus. Meskipun cuaca mendung tetapi tidak hujan, ini benar-benar anugerah Tuhan YME. Keinginan kita di depan terus aman, dan umumnya jika habis sedekah laut, hasil nelayan berlimpah,” paparnya.
Wakil Ketua I DPC HNSI Cilacap yang dekat dipanggil Pak Parjo ini mengutarakan support pemda, terutama pada aktivitas festival budaya sedekah laut yang diadakan nelayan sejauh ini.
“Dari pemerintahan suportnya sejauh ini baik sekali, dari tahun ke tahun. Saat ini lebih bagus. Pemerintahan itu benar-benar memberikan fasilitas. Jika kita tidak difasilitaskan oleh pemerintahan kabupaten, aku anggap tidak semeriah ini. Belum untuk penyelamatannya juga baik,” kata Parjo.
“Kami dari HNSI memperoleh kontribusi dari pemda sejumlah Rp7,lima juta untuk menolong membuat jolen. di setiap barisan nelayan . Maka keseluruhannya 9 ditambahkan HNSI. Pemda memang benar-benar karena ini hajatnya kabupaten ,” ujarnya. (*)